Home About Instagram Stuffs Wordpress Facebook

Jumat, 12 April 2013

Jalan-Jalan Bareng Ibu dan Adek



Hari ini libur.Tepatnya hari Senin.Aku mau jalan-jalan sama ibu dan adek.Aku tanya sama ibu. “Bu,kita mau ke mana?”tanyaku heran.
“Hmmm…Kasih tau gak,ya?”jawab ibu menggodaku.Aku semakin penasaran.Kita mau kemana ya?pikirku. “Yuk Vivi,Faris!Kita berangkat sekarang!”kata ibu.Aku pun mengikuti ibu menuju keluar rumah. Siang itu,aku,Ibu dan Adek sudah berangkat dan kami berpamitan sama asisten pembantu rumah tangga,Budhe Tari.
 “Ibu,kita naik becaknya yang dimana?”tanyaku.
“Ya yang disini dong.”jawab ibu setelah sampai di jalan Patiunus Raya. “Pak,ke Halte Kelinci,ya!”ujar ibu.
“Ya bu.”jawab bapak tukang becak itu. “Oh iya,Vi.Ibu inget sesuatu.Kamu kan mau jadi penulis,nah coba buat cerita petualangan dari awal sampai akhir petualangan.Coba ya,sayang!”Ibu memberi semangat.
“Ya,bu.”jawabku sembari tersenyum.Aku pun melihat-lihat pemandangan disekitar.Ada toko lampu,toko baju dan lain-lain.Tidak lama,kami sampai di Halte Kelinci.Kami diseberangkan oleh bapak becak.
“Ini pak uang-nya.”kata ibu sambil memberi uang Rp.7.000,00.
“Terima kasih,Bu.”kata bapak becak.Ibu mengangguk.
“Yaaa…Ibu,bis-nya sudah berangkat.”kataku kecewa. “Huh!Kita telat.”gerutuku.
“Ya sudah.Makanya kita tunggu dulu!”jawab ibu.Kami harus menunggu 15 menit yang akan datang.Ah…aku mau baca KKPK.Beberapa menit aku membaca,aku tidak berasa kalau sudah 15 menit.Ibu pun berbicara, “Ayo,Vi!Bentar lagi,bis-nya datang lho!”kata ibu.Aku mengangguk.Kami akan menaiki bis Trans. “Ayo!Sudah sampai,lho.”kata ibu.
“Iya,Bu.”sahutku.Kami pun memasuki bis.Waaah…penuhnyaaa!Karena saking penuhnya,aku tidak kebagian tempat duduk sehingga akan berdiri.Begitu pula dengan ibu.Kalau Faris sih,masih kebagian.Huuuh!Kakiku capek and pegel.Tapi tak apa! Nah,pengalaman konyol-nya,pas mau ngerem,itu kan mendadak. Trus,saking mendadaknya,aku sampai berputar badan dan sampai mau jatuh. Untungnya,Ibu segera memegangiku. Nah yang membuatku bengong saat bis-nya mau berangkat ke Halte Pemuda,bis-nya malah muter-muter Simpang Lima. Loh,kita ini mau muter-muter halaman Simpang Lima atau mau pergi,sih? Oh,ternyata mau ambil penumpannya di halte simpang lima,toh? Pantesan,aja! Hahaha… Lha wong aku enggak tau,kok.
“Halte Pemuda.”kata petugas setengah jam kemudian.Aku pun keluar dari bis.Aku membaca buku KKPK-ku tadi.Beberapa menit kemudian,aku berkata kepada ibu, “Bu,aku kebelet BAK.”ucapku.

“Ah…Ya sudah,deh.Cepat jalan dulu!”kata ibu.Kami pun mencari toilet.Akhirnya,kami menemukannya di Gramedia Pemuda dekat halte.Setelah BAK,kami pun berlari menuju halte. Yaaa…ketinggalan bis,deh. Harus nunggu 10 menit lagi.
Aku menunggu dengan lama. 10 menit sudah tiba. Bis-nya pun sudah datang. Kami pun memasuki bis. Waaah…ada tempat duduk yang masih kosong. Aku pun duduk dikursi itu. Sedangkan,ibu dan adek duduk di seberangku. Kami akan berhenti nanti di Terminal Si Semut dan akan di jemput oleh kakak sepupuku,Nana. Sepanjang perjalanan,aku pun bersenda gurau bersama Ibu.

“Terminal Alun-Alun”ucap seorang petugas. Kami salah sangka. Ternyata,bukan Si Semut,melainkan Alun-Alun. Jadi,aku,ibu,dan adek duduk di dekat sopir. Tidak lama,kami sampai di Terminal Si Semut. Kami duduk ditepi parit. Sudah lama,kami menunggu Kak Nana. Tapi tidak datang-datang. Akhirnya,ibu memutuskan untuk meneleponnya. Tetapi,teleponnya tidak diangkat. Setelah telepon itu di matikan,suara HP ibu berbunyi. Ternyata,Kak Nana. “Coba Vi di tengok dulu di dalam terminal!”perintah ibu.
“Iya,Bu!”jawabku. “Lha itu dia!!!”teriaku.
“Aku lewat sana kok,Bul.”kata Kak Nana.
“Lha kok ndak lewat sini napa?”tanya ibu.
“Sini kan buat lewat bis-nya.”sahut Kak Nana.
“Aaah,sudah deh. Lebih cepat,lebih baik!”seruku. semuanya bengong,tapi wajahnya tampak lucu.  Lucunya karena aku bertingkah lucu.Aku duduk di depan. Adek dan Ibu di belakang. Kami berjalan dengan tenang.
Perjalanan dari Terminal Si Semut sampai rumah Kak Nana tidak jauh. Sekitar beberapa menit,kami sampai di rumah Kak Nana. Sesampainya di rumah,aku pun mengucapkan salam. “Assalamu ‘alaikum!”salamku,Kak Nana,Ibu dan Adek.
“Waalaikum salam.”jawab Budhe Ayuk,Uti Hana,Kak Febi dan Pakdhe Joko. Saat melihat Kak Febi…
“Ampun,deh. Maen game trus!”omelku.
“Cius?”tanyanya konyol.
“Miapah!”jawabku.
ku menengok Nenek Hana. “Halo,Ti!”sapaku kepada Uti. Uti tersenyum. Di meja makan,aku melihat puding rasa beraneka warna. Puding itu berbentuk angka. Tetapi,bentuknya kecil. Setelah makan puding,aku menghampiri Markepi atau Kak Febi. Markepi adalah panggilan akrab di rumahnya,termasuk sahabatku yang di Ungaran,Amel. “Aku pinjem komputernya,dong.”pintaku.
“Cius?”tanya Markepi konyol.
“Yooo… Ciuuus!”jawabku. lalu,aku menyambar komputer yang di serahkannya. Aku pun memilih game BurgerShop. Aku menuliskan nama ‘Kenny Putri’. Lalu,aku pun mencobanya. Waw… permainannya seru banget!batinku kagum. Sebelumnya,aku belum pernah punya game ini.
Sekarang sudah jam empat sore. Aku harus pulang. Kami pun ke Terminal Si Semut untuk menaiki bis. Hommme By The Seeea suara nyanyian itu berasal dari HP Ibu. “Halo,Assalamu ‘alaikum?”sapa Ibu.
Wa alaikum salam. Uniek,jadi kan ambil paket buku pinjamannya?”tanya Tante Taro.
“Okay! Pastilah! Masa enggak sih?”canda Ibu.
Ya sudah. Daaah!”pamit Tante Taro. Tut-tut-tut-tut. Sambungan telepon di putuskan.
Kami sampai di Terminal Si Semut. Lalu,Ibu bertanya apakah masih ada bis yang jalan. Kami sangat lega karena masih ada. Ada juga satu penumpang yang menumpang bis itu. Ibu bercakap-cakap bersama wanita itu. Wanita itu turun di halte… Aku tak tahu. Hehehe… Kami turun di Halte Pemuda. Lalu,kami menuju Gramedia Pemuda. Ibu mengambil titipan buku-buku dari Tante Taro. Lalu,Ibu melihat-lihat aneka ragam koleksi atau membuat dari Flanel,Kertas dan lain-lain. Lalu,aku meminta untuk melihat-lihat KKPK yang ada di lantai atas. Aku menitipkan tas-ku di penitip. Lalu,menaiki eskalator menuju lantai atas. Sesampainya diatas,aku menuju rak KKPK. Lalu,tanpa di sangka,aku bertemu buku hasil tulisan Tante Fitria Chakarawati. Judulnya I Have A Dream. “Ibuuu… Aku mau buku ini!”pintaku memelas sambil memegang buku I Have A Dream.
“Besok ya,Sayang. Selesaikan ceritanya hari ini dulu. Baru ibu beliin ini.”jawab Ibu. Aku mengangguk. Kami pulang. Sesampainya di halte…
“Maaas… Bis Penggaron-nya masih?”tanya Ibu.
“Maaf,ya Bu. Habis…!”jawab Masnya. Berarti,kami berjalan untuk mencari angkot. Tak sampai 60 menit,kami menemukan sebuah angkot tulisan ‘Penggaron’. Kami lega sekali. Angkot pun berjalan dengan cepat. Lalu…
“Pak,ini Kelinci ya?”tanya Ibu.
Nggih,Bu.”jawab bapak itu. “Kelinciii…!”teriak bapak itu. Kami turun dari angkot. Lalu,membayar ongkosnya. Kami berjalan terus. Lalu…
“Mamaciiik…!”teriak Adek.
“Wuaaah… Capek,kan? Yuk,kita pulang!”ajak Bucik. Aku duduk di b’lakang sama bucik. Adek di depan sama Ibu. Ibu giliran yang nyetir. Sesampainya di rumah,Bucik langsung membuat popcorn. Kami makan popcorn sambil nonton TV dan lihat mercon. Hari itu,benar-benar hari yang Istimewa.
                                                       JSelamat membacaJ