Aku melangkah gontai menuju lorong sekolah. Sepi, gelap, dan berdebu. Aku
menggunakan senter sebagai petunjuk jalan. Aku berjalan bersama Lindsay dan
Putri.
Lindsay takut, “Keysa, memangnya kamu betah apa, di sini? Aku
sudah gatal-gatal nih!” ucap Lindsay.
Putri menegur Lindsay. “Udahlah! Kalau enggak mau, kamu keluar
sendiri, ya! Cuma, enggak ada penerangan jalan!” kata Putri. Sepertinya, ia
betah sekali di sini.
“I … iya … siiiih! Cuma, aku takut, Put! Coba di sini ada
penyusup!” balas Lindsay. Aku pusing tujuh keliling.
“Hmmm …. Udah yuk! Udah mau Ashar!” kataku. Lindsay hanya
ketakutan. Tiba-tiba, Lindsay takut
melihat orang memakai rok dan senter.
“Hai, Teman-Teman!” sapa anak itu. Ternyata, anak itu adalah
Qonita dan sahabatnya, Love.
“Qonita, Love! Ada apa?” tanya Lindsay. “Nih, ada kertas! Baca
yuk. Kita naik lift aja biar cepat,” ajak Love. Kami mengangguk.
Selamat!
Anda terpilih dalam lomba modeling antarsekolah. Jika anda ikut, silakan mendaftar di:
Jln. Lavender no.32
Pendaftaran tutup hari Selasa. Pakaian bebas.
Syarat: harus memakai rok dan baju bebas.
“Cool! Kamu terpilih
lomba modeling,” ucap Lindsay. “Udah,
ah! Enggak usah banyak bicara,” kataku. Aku langsung berangkat ke tempat
itu. Tidak jauh, kok.
Toktoktok! Aku mengetuk pintu. Seorang
wanita segera berdiri dan menoleh ke arahku.
“Siapa kamu?” tanya wanita itu. “Saya Keysa!” jawabku.
“Keysa?! Anak yang mendapat brosur modeling gratis antarsekolah?”
tanya wanita itu yang bernama Kak Violet.
“IYA!” teriakku. Kak Violet tersenyum.
“Silakan daftar!” kata Kak Violet. Aku mengisi formulir.
Nama: Adinda Keyla Princess Queen
No. peserta: 13 (diisi oleh panitia)
Kelas/sekolah: 3B/ SD Sunflower
Tanda Tangan,
Adinda Keyla Princess Queen
Aku menyerahkannya dengan tatapan malas. Kak Violet tak
merasakannya.
“Udah dulu, ya, Kak! Aku mau pulang dulu!” kataku sopan. Kak
Violet mengangguk.
“Hati-hati, ya! Oh ya, kamu pakaiannya bebas, ya! Sepatu hak-nya 3
cm,” kata Kak Violet. Aku mengangguk.
Sampai di rumah, aku menulisi diary-ku.
Cover-nya bersampul tebal dan halus dengan gambar Winx
Club Bloom berpakaian pada seri Enchantix 3D. Bajunya berwarna biru dan
sepatunya juga biru. Sayapnya juga biru. Rambutnya di urai mengenakan jepitan love berwarna blue. Di lengkapi pensil
warna kuning berbulu kuning, pucuknya bergambar Winx Club Stella seri Enchantix
3D. Kunci untuk membuka kunci yang
mengunci diary berwarna emas dengan
gan-tungan kunci tulisan Winx Club warna pink. Cool!
Itu hadiah dari Lindsay kemarin saat aku
menang lomba menulis.
Aku pun mulai menulis:
Hai, Diary! Aku baru pertama menulisimu, ya! Adinda Keyla Princess Queen namaku. Aku
kelas 3b SD Sunflower. Aku sekelas
dengan Lindsay, ia yang mem-berikanmu kepadaku. Kamu bagus sekali. Aku curHat,
ya!
Aku hari Kamis ikut lomba modeling. Aku dipilih lomba antarsekolah
yang is-timewa, lho!
Aku enggak sabar menanti hari yang akan datang. Aku suka kamu. Ku
namai kau ‘Winx Club Diary’. Nama yang cantik, kan? Secantikmu. Udah dulu, ya,
WCD (Winx Club Diary). Bye!
Adinda Keyla Princess Queen
Aku menunjukkan diary
baruku dengan kakakku, Achia. Kak Achia terlihat sedikit iri.
Itu kan, diary incaranku! Tapi, rasanya tak apa! Aku mempunyai diary seperti itu bergambar Istana Berlian, batin
Kak Achia iri.
“Emmm …. Keysa!” panggil Kak Achia. Aku menoleh. “Maafin, Kakak
ya! Sebenarnya, kakak iri dengan bukumu itu,” kata Kak Achia. Aku mengangguk,
lalu pergi.
Aku menulis lanjutannya
tadi:
WCD, Kak Achia menyebalkan sekali. Ia iriii banget sama kamu.
Tapi, aku maaf-in Kak Achia pura-pura.
Aku malas dengan Kak Achia. I HATE MY SISTER , ACHIA! REMEMBER THAT! I
HATE SHE!
Adinda Keyla Princess Queen
“Padahal, Kak Achia mempunyai bergambar Istana Berlian,” kataku.
Ceklek! Kak Achia membuka pintu kamarku.
“Hai, Kes!” sapa Kak Achia.
Aku melengos, “Hai!” sapaku balik. Kak Achia menyodorkan diary-nya padaku. Isinya:
Dear, Diary!
Aku baru aja membelimu, lho, Diary! Namaku Achiana Lyhana Sishia
Putri. Akan kunamai kau, Winc Seli. Singkatanmu WS aja, ya! Aku ingin punya diary
seperti Keysa. Keysa itu pe-lit banget! Aku benci dia, SELAMANYA!
Achiana Lyhana Sishia Putri
“Ada kata-kata KEYSA ITU PELIT?????!!!!!!!!!!!!” tanyaku marah
besar. Kak Achia mengangguk.
“Aku juga menganggapmu
pelit! Baiklah, itu maumu!” ketusku. “Enggaaaak! Enggak mungkiiiiin! Aku enggak
mungkin tulisanku seperti CAKAR AYAM,” teriak Kak Achia.
“Hahaha ….!” tawaku. Kak
Achia merengut.
“Apa maksudmu?” tanyanya.
“Kamu akui ‘TULISANKU KAYAK CAKAR AYAM’ itu lucu banget, Kak!
Tulisan kakak kan memang kayak gituuu,” sindirku.
“Aku ingin tulisanku kayak tulisanmu,” Kak Achia mengakui. Aku
terkikik.
“Mau, tulisannya kayak
aku?” tanyaku. Kak Achia mengangguk. “Nih! Fotokopi aja tulisanku,” jelasku.
“mau nggak?”
“Nggak mau, aku mau tulisin!” tolak Kak Achia.
“Kalo gak mau, minta ajar mama, yaaa! Soalnya, tulisanku bagus
karena … MAMA!” seruku.
Kak Achia merengut sambil keluar kamar. Aku menyiapkan dress warna putih dengan pita di
pinggang yang cukup besar berwarna pink.
Kalung emas dengan hiasan love warna putih di te-ngahnya. High
heels 3 cm berwarna pink dengan
hiasan love warna putih.
Tiiiiiiiiiiin! Suara motor terdengar. “Permisi ….
Surat!” ujar Pak Pos. Aku berlari keluar.
“Ada apa, Pak?” tanyaku sopan.
“Apakah benar, disini rumahnya Adinda Keyla Princess Queen? Jln.
Bunga Melati no. 24?” tanya Pak Pos.
“Iya, benar pak! Memang kenapa?” tanyaku.
“Ada surat dari Sinthayana Alifia Putri, kota Bogor!” kata Pak
Pos. Aku kaget. Sintha? Sintha itu, kan,
teman TK-ku. Ohhh … my best friend,
ada apa sih? tanyaku dalam hati.
“Memangnya?” tanyaku. “Ini!” kata Pak Pos. Sepertinya, Pak Pos
tidak tahu alasannya. Aku me-nerimanya. Setelah Pak Pos pergi, aku membuka
suratnya.
Untuk, Adinda Keyla Princess Queen
Hai, Keysa! Masih ingatkah aku? Aku Sintha, teman TK-mu. Aku
tinggal di Bogor sekarang. Semenjak kita berpisah, aku sedih sekali. Ternyata,
rumahku runtuh saat gempa waktu aku main sama temen-temen. Aku rindu kamu. Oh
iya! Lusa, aku bakalan pindah ke kota Jakarta, lho! Kamu lihat kan, rumah yang
di bangun di tanah rumahku? Itu rumahku. Mungkin, aku bakalan pindah ke
sekolahmu. Soalnya, Papa pindah tugas di Jakarta untuk selama-lamanya. Rumahku
di Bogor akan ku jual. Mudah-mudahan, ada yang beli. Keysa, aku bawa kamu
oleh-oleh, lho! Masalahnya …. Ah, nanti aja, deh! Udahan dulu, ya, Kes! Salam
manis selalu untukmu.
Keep Smile,
J Sinthayana Alifia Putri
“Asyik! Sintha bakalaaaaaaaan pindaaaah!!!!!!!!!!!” jeritku
senang. Aku masuk ke kamar. Hari sudah
malam, nih!
Hari-hari terus berlalu. Sekarang, saatnya lomba modeling. Aku mengenakan pakaianku yang
kusiapkan dari kemarin. Aku berangkat ke Gedung Modeling. Sampai di sana, banyak sekali pe-sertanya.
Aku segera menuju ke balik backstage.
Aku mengambil nomor tiga belas. Kami di suruh siap-siap. Dan akhirnya …
“Peserta pertama, Sheila Sielsiela,” panggil juri. Penampilannya
agak ruwet. Peserta lainnya sudah dipanggil. Akhirnya, namaku di panggil juri.
“Peserta ke tiga belas, Adinda Keyla Princess Queen!” panggil
juri. Aku segera bergaya dengan anggun. Setelah selesai, aku turun dari backstage. “Itulah penampilan Adinda,” kata juri.
“Pengumuman di umumkan besok,” kata juri. Aku pulang. Sampai
disana, terlihat Sintha berdiri di depan pagar rumahku.
“Si …. Sinthaaa?!” seruku. Sintha mengangguk.
“Ya, aku Sintha!” balas Sintha. Ia memelukku. Setelah puas bermain
dengannya, aku pun masuk rumah.
“Keysa, nih oleh-olehku!” kata Sintha sambil menyodorkan sebuah
kalung. Kalung warna pink dengan
hiasan kupu-kupu di tengahnya.
“Makasih,” kataku. Sintha mengangguk. Sintha berpamitan pulang.
Lalu, malamnya, saat membuka Facebook, eh, ketemu deh postingan
ini.
Pengumuman lomba Modeling
antarsekolah
Nah, sobat-sobat cilik semua, saya disini, Violetta Sharani, akan
mengumumkan lomba modeling antarsekolah. Jadi, juaranya ada di bawah ini
Juara I diraih oleh: Adinda Keyla Princess Queen, mendapatkan
piala, I-Pad, dan uang tunai satu juta rupiah.
Juara II diraih oleh: Rosita Rose Putria, mendapatkan piala, HP, dan
uang tunai sembilan ratus ribu.
Juara III diraih oleh: Ghina Shakila Audyarahma, mendapatkan
piala, walkman, dan uang delapan
ratus ribu.
Selamat! Kalian mungkin lolos. Hadiahnya akan dikirim lewat pos. Sip, ya! Selamat kepada
pemenang.
Hah?! Ak … aku juara satuuu?! YES! HORE! Aku juara satu. Sekarang, tidur dulu, ya! Tinggal nunggu
hadiahnya lewat pos.
Kring … kring … kring! Jam bekerku berbunyi. Aku bangun.
“Hoaaaaaaaaaam….” Gumamku. Aku mandi, lalu berpakaian. Setelah berpakaian …
Tiiiiiiiiiiiin! Terdengar suara motornya Pak
Pos. Aku lari keluar. “Permisi. Inikah rumahnya Adik Adinda Keyla Princess
Queen?” tanya Pak Pos.
“Iya. Benar, Pak!” balasku. Pak Pos menyerahkan paketan kepadaku.
Setelah Pak Pos pergi, aku membukanya. Hadiahnya menggiurkan. Tentu saja yang
terbesar … I-PAD! Waw, cool!
Savitri, sedikit kritikan. Itu kan Kak Achia cuma ngomong , "maaf ya aku sebenarnya iri sama buku kamu." tapi kok si Keysa sebel bangeett dan blg "Kak Achia iriii banget" kayak terlalu berlebihan gitu.
BalasHapus