Home About Instagram Stuffs Wordpress Facebook

Rabu, 19 Juni 2013

Lomba Modeling



Aku melangkah gontai menuju  lorong sekolah. Sepi, gelap, dan berdebu. Aku menggunakan senter sebagai petunjuk jalan. Aku berjalan bersama Lindsay dan Putri.
Lindsay takut, “Keysa, memangnya kamu betah apa, di sini? Aku sudah gatal-gatal nih!” ucap Lindsay.
Putri menegur Lindsay. “Udahlah! Kalau enggak mau, kamu keluar sendiri, ya! Cuma, enggak ada penerangan jalan!” kata Putri. Sepertinya, ia betah sekali di sini.
“I … iya … siiiih! Cuma, aku takut, Put! Coba di sini ada penyusup!” balas Lindsay. Aku pusing tujuh keliling.
“Hmmm …. Udah yuk! Udah mau Ashar!” kataku. Lindsay hanya ketakutan. Tiba-tiba, Lindsay takut melihat orang memakai rok dan senter.
“Hai, Teman-Teman!” sapa anak itu. Ternyata, anak itu adalah Qonita dan sahabatnya, Love.
“Qonita, Love! Ada apa?” tanya Lindsay. “Nih, ada kertas! Baca yuk. Kita naik lift aja biar cepat,” ajak Love. Kami mengangguk.
Kami menaiki lift sekitar satu jam.  Setelah sampai di atas, aku membaca kertas itu.