Home About Instagram Stuffs Wordpress Facebook

Sabtu, 15 Juni 2013

My Favorit Idol



Namaku Al-Kautsari Aprillia Farida. Panggil aku Sari atau Sasa. Aku tinggal di Salatiga. Sekarang, aku duduk di kelas 3B SD Teladan Pelangi 03. Meskipun sekolahku mewah, tetapi agak tidak menyenangkan.
Hari ini, aku berangkat sama saudara sepupuku, Falaina Farida Amira. Kakakku, Kak Ina, sekolah di SMP  Teladan Murid 01, kelas satu SMP.
Sampai di sekolah…
“Haaaaaai!!!!!!!!”  sapa Andini.
“Hai, juga!” balasku. Aku berjalan ke bangkuku yang kosong. Di laciku terdapat surat. Isinya:

To, Sari
Sari, ini aku, Sandrakarisma Dhelaria, teman lama kamu. Kamu mau enggak aku undang ke acara Me And My Idol? Kau mau datang pukul berapa? Khusus untuk kamu, aku sanggupi permintaan kamu. Acara Me And My Idol kurang lima hari lagi. Kalau bisa, chat nanti sore di Facebook.  Kamu bisa kan, main Restaurant City? Kalau bisa, hubungi aku ya!  Di acara Me And My Idol ada berbagai artis. Tapi, kamu add aku ya di Facebook!
Akun Facebook-ku ada tiga. Lihat di bawah.
Sandrakarisma Dhelaria Full (Sandra)
Sandrakarisma Dhelaria
Sandrakarisma Dhelaria II
Kalau mau jawab, add aku. Aku akan jadi teman sejatimu … selama-lama-lamanya! Yang full masih ada untuk add satu teman lagi.

“Sandra! Lewat mana Sandra bisa ngasih surat aku?” aku kaget.
“Ada apa, Sar?” tanya Samantha. “Tha, aku dapat surat dari Sandra!” jawabku. Samantha juga sepupuku, lho.  Namanya Samantha Mutiara Farida.
“Benarkah? Itu kan, teman kita, Sari!!! Memangnya, dia mau apa?” tanya Samantha.
“Aku diundang ke acara Me And My Idol,” jawabku pendek. Untungnya, sekolahku ada Wi-Fi-nya.

Istirahat pun tiba. Aku dan Samantha ke perpustakaan sekolah karena Wi-Fi dan laptop-nya ada di sana. Aku memilih tempat nomor satu dan Samantha kedua. Aku langsung saja buka Facebook.
Aku menulis kolom cari teman. Aku menuliskan nama ‘Sandrakarisma Dhelaria Full (Sandra).  Aku menge-klik  Tambah Sebagai Teman. Tak lama kemudian, Sandra membalasnya. Rupanya, Sandra juga buka Facebook. Aku langsung ngobrol sama Sandra.
Al-Kautsari Aprillia: Hai, Sandrakarisma Dhelaria!
Sandrakarisma Dhelaria: Hai juga, Sari! Kamu punya akun Facebook, berapa? Kamu add aku pakai akun yang Al-Kautsari Aprillia.
Al-Kautsari Aprillia: Ada empat, kok. Yang ini sudah teman, ya. Akun Facebook ku ini
Al-Kautsari Aprillia Farida Full (Sari)
Al-Kautsari Aprillia
Al-Kautsari Aprillia II
Al-Kautsari Aprillia Beautiful Girls
Sandrakarisma Dhelaria: Wow. Banyak juga ya akun Facebook kamu. Tapi, yang full masih ada tempat enggak?
Al-Kautsari Aprillia: Ada. Masih satu tempat lagi. Tadi, aku lihat teman chat-ku yang full enggak pernah Facebook-an. Jadi, aku hapus, deh.
Sandrakarisma Dhelaria: Sudah aku add semuanya.

Aku melihat Sandra me-add aku. Langsung saja, aku konfirmasi. Tapi, ada satu lagi yang mau add aku di kolom Al-Kautsari Aprillia II. Tapi … siapa dia? Namanya Yolanda Fanida. Aku lihat, satu teman yang sama, Barbiesa Princessia. Itu kan teman chat ku yang Al-Kautsari April-
lia Beautiful Girls.  Untung saja, Princessia chat di Facebook. Princessia juga saudara sepupuku. Nama lengkapnya Barbiesa Princessia Farida.  Aku langsung ngobrol lewat Obrolan.
Al-Kautsari Aprillia: Princessia, Yolanda Fanida itu siapa? Tolong di balas!
Barbiesa Princessia: Waaah! Siapa itu?
Al-Kautsari Aprillia: Jangan bercanda, dooong. Siapa dia?
Barbiesa Princessia: Itu … mmm … temanku, kok, Sari.
Al-Kautsari Aprillia: Ayo dong, Barbiesa Princessia. Jawab yang B-E-N-E-R-A-N!!!
Barbiesa Princessia: Dia hanya temanku. Sumpah! Aku enggak bohongan kali ini! (tegas)
Al-Kautsari Aprillia: Wah, wah, waaaah! Pakai tulisan ‘TEGAS’ segala! Memangnya, kamu bener-an tegaaaaaaas?
Barbiesa Princessia: Hihihi … J! Aku terlalu banyak gaya!
Al-Kautsari Aprillia: Memang, itu kan sifatmu dari dulu!!!
Barbiesa Princessia: Makasih, Sayang Sari!
Al-Kautsari Aprillia: Eh… eh… eh! Kamu bawa-bawa SAYANG SARI, apaan tuh?
Barbiesa Princessia: Kamu gak mau di sayang? Ya ud…
Al-Kautsari Aprillia: Ya … ya … ya! I know that!

Namun, chat-ku  bersama Princessia terpotong oleh bel masuk.
KRIIIIIIIIING! Aku mematikan monitor komputer. Sebelum mematikan, aku sempat  ngirim pe-san kepada Princessia.
Udah, ya! Aku off dulu, ya! Bel masuk udah bunyi. Good bye! J. See you tomorrow!
Udah gitu, aku masuk ke kelas dan memulai belajar, karena ulangan! Grrrrrrh …. Males ya! Ku-pikir, ini enggak ada ulangan! Ugh!  Dasar guruku kalau bilang mendadak. Terpaksa, aku harus ikut ulangan yang menyebalkan ini.
Aku membaca soal satu persatu. Aku bingung. Ini ulangan IPS.  Danau Toba terletak di mana …
Samantha terlihat sangat kesulitan. “Duuuh! Sungai apa ya, yang di Solo?!” seru Samantha sam-bil mengacak rambutnya yang indah, mengkilat, dan lurus. Sekarang, rambut itu terlihat kusut sekali.
KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIING!  Bel berbunyi nyaring. Pertanda istirahat. Aku udah selesai. Samantha dan teman sekelasku belum selesai. Aku sudah selesai duluan, sehingga aku siswi kelas 3B yang pertama keluar.
Aku langsung keluar. Aku memanggil Nesha, anak kelas sebelah. Dia anak kelas 3A. “Nesha, ke perpustakaan yuk! Ada novel baru. Judulnya Me & My Idol!” kataku riang.
“Aku mau pinjam novel  Me & Islamic School,” sambung Nesha. Kami pergi ke perpustakaan. Sampai di perpustakaan, aku melihat perpustakaan masih sepi sekali. Tak ada sepatu yang tam-pak.
“Yey! Kita beruntung, Sari!” sorak Nesha gembira. Aku melepas sepatu. Lalu, aku memberi sa-lam.
“Assalamu ‘alaikum!” kataku dan Nesha.  “Wa ‘alaikumsalam!” jawab Mbak Firla, penjaga per-pustakaan.
Aku menuju rak novel anak. Aku menemukan novel idamanku. Aku membuka segelnya, lalu membacanya. Oh ya, mau baca sinopsisnya enggak? Ini!
Ada seorang anak yang bernama Bintang. Ia ingin bertemu artis favorit-nya yang bernama Syntayana Putria. Ia tinggal di Jakarta, sementara Synta, ia tinggal di Jatim.  Bintang kecewa, melihat kakak-kakaknya tertawa. Lulu, kakak sulungnya berkata. “Hahaha … mana ada Bintang, orang ketemu artis?” kata Kak Lulu sambil menertawakan Bintang.
Bintang berpikir, bagaimana caranya ke Jatim?  Dia senang sekali karena di sana ada tinggal ne-nek dan kakeknya.  Dia pamit ke pada mama. Mama mengizinkan. Namun, ini bencana bagi Bin-tang. Penerbangannya di tunda. Bagaimana caranya agar Bintang bisa ke Jatim? Baca buku ke-ren ini, yuk!
Begitulah sinopsisnya. Kasihan ya, Bintang! Aku jadi ingin ketemu artis favoritku, Syintya Sal-sabila.  Aku juga ingin pergi ke Jakarta, tepat Syintya, artis favoritku, berada.
“Mbak, saya mau pinjam yang ini!” kataku sambil menunjukkan novel yang aku baca itu.
“Ohh! Mau pinjam, ya? Sini, saya catat!” kata Mbak Firla. Aku menyerahkan kartu untuk meminjam kartu. “Em … kosong lima!” gumam Mbak Firla sambil mengambil notes yang ber-guna untuk menyatat  judul buku.
“Emmm … kartunya ini tahun lama atau baru?” tanya Mbak Firla. Aku menunjukkan huruf ‘B’.  Lalu, Mbak Firla segera menyatat judul buku tersebut.
“Ini, sudah! Sudah, ya! Gantian Nesha yang mau di catat!” kata Mbak Firla. Aku meninggalkan mereka berdua dan aku memakai sepatuku.
“Tulisan apa ini?” seru Kak Dina. Tulisan itu ‘Dina, anak kelas lima, dilarang masuk! Silakan Dina memasuki perpustakaan Pak Gilang’.
Aku pergi ke kantin. Aku memesan MAJ alias Mie Ayam Jakarta plus Es Teh Manis.
Sekitar lima menit, pesanan sudah datang.  Hmmm … enaaaaak!
KRIIIING! Bel masuk berbunyi nyaring. Tapi, kok, aku hanya lihat Fika dan Sala yang keluar dari tadi. Aku memutuskan untuk bertanya. “Fika, Sala, kenapa kalian yang keluar? Yang mengapa enggak keluar?” tanyaku.
“Bu  Zanni menghukum mereka. Katanya, kita suruh di perpustakaan selama satu setengah  jam. Asyik deh!” jawab Fika.
“Aku mau pinjam buku lagi, ahhh!” kataku sambil menuju ke perpustakaan. Sampai di perpus-takaan, aku memasuki ruangan. Di sana, ada KKPK baru. Judulnya Hwaiting…!  dan  The Eccentric School.  Aku membuka segelnya.
“Mbak Firla, aku mau pinjam dua-duanya!” kataku. Mbak Firla mencatat.
“Oke! Keluar, ya! Mbak Firla mau bersih-bersih!” suruh Mbak Firla.  Aku mengangguk. Setelah memakai sepatu, aku kembali ke kelas.
“Sari, Fika, dan Sala, silakan duduk,” ujar Bu Zanni. Aku dan teman-temanku duduk dengan gu-gup. Lalu, aku bertanya ke pada Thia, teman sebangkuku.
“Thia, suruh ngerjain yang mana? Dan ini pelajaran apa?” tanyaku kepada Thia.
“Paket IPA halaman seratus dua puluh tujuh. Romawi satu, dua, dan tiga. Isinya saja!” jawab Thia.
Aku mengeluarkan buku  tulis, paket IPA, dan kotak pensil. Aku mengerjakannya dengan teliti dan cepat.
“Sudah, anak-anak?” tanya Bu Zanni. “Sudah, Buuuuuu!” jawab kami.
“Oke! Bagus! Kumpulkan! Kita bermain game, yuk!” ajak Bu Zanni. “YEY!” sorak kami semua. Bu Zanni tersenyum.
“Kalian harus menulis impian kalian! Oke!” kata Bu Zanni. “Yaaa … Cuma kayak ginian perma-inannya! Ah … enggak asyik!” keluh Diella.
Aku menuliskan sesuatu di kertas folio. Tulisanku gini.
Aku ingin bertemu Syintya Salsabila, artis favoritku. Aku ingin berkenalan dengannya dan bermain dengannya. Tapi, katanya hal itu tidak mungkin.  
Selama liburan, aku juga ingin bermain dengan peri-peri dalam Winx Club. Itulah impianku.

Cukup singkat ya. Aku mengumpulkan kertasku. Besok, adalah hari kelima. “Sudah pukul dua belas siang. Silakan pulang,” kata Bu Zanni.  Aku mengeluh.
Ugh! Malesin Bu Zanni! batinku. 
Hari-hari berlalu. Sudah waktunya acara Me And  My Idol. Pukul sepuluh pagi, aku di jemput sa-ma Sandra.
Setelah sampai di Aula Lapangan Harapan, aku menghampiri tempat bernama ‘Syintya Salsabila’.  Aku sapa.
“Haaaaaaaaaaai!” sapaku. Syintya menoleh. “Siapa kamu?” tanya Syintya.
“Aku Sari. Aku suka sama kamu. Boleh aku minta tanda tanganmu dan fotomu?” tanyaku sopan.
“Boleh.” Syintya menuliskan tanda tangannya, lalu memberikan fotonya kepadaku. Sangat cantik.
Selesai acara itu, hari ini panas sekali, sehingga membuatku meleleh. Aku membeli Es Teh Manis. Perjalanan pulang, aku memandangi notesku. Aku senang karena aku boleh add Syintya di Facebook.
Sampai di rumah, aku buka FB. Lalu, aku add dia.  Lima menit kemudian, ia menerimaku sebagai teman FB-nya. Lalu, aku chatting-an sama Syintya.  
Wuaaaaaaaah! Aku langsung buat catatan di Facebook.
THIS IS A BEAUTIFUL  DAY FOR ME!!!!!!!!!!!! J J J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar