Namaku Sassy. Hobiku berenang. Aku
mempunyai saudara bernama Kak Shakila, Kak Rani, dan Sasa. Aku kelas tiga Elementary
Butterfly School.
Suatu hari, ada pengumuman dari ibu kepala sekolah. Pengumuman itu
ditempel di mading. Tulisannya:
WISATA KE WATERBOOM
Diadakan wisata lagi ke Waterboom. Semua membawa peralatan
sendiri. Handuk, sampo, sabun, dan lain-lain.
Untuk naik apa, diharap nanti siang anak-anak ke ruang serbaguna.
Kelompok juga ditentukan nanti di ruang serbaguna. Diharap membawa buku dan
pulpen.
Terima kasih atas perhatiannya!
Shakira Mulyani, S. Pd
Waaaw! Ke
Waterboom. Impianku tercapai. Tapiii … nanti bayarnya berapa, ya? Ahhh … nanti
aku mengajukan pertanyaan saja deh. Pasti boleh! kataku dalam hati. Aku
menghampiri Karina, sahabatku.
“Entahlah! Aku enggak tau, Sass! Udah yuk. Kita segera masuk.
Nanti, kita dimarahin Bu Mulya yang galak itu!” ajak Karina. Aku mengangguk.
Sekarang, pelajaran Matematika. Bu Mulya segera masuk. “Anak-Anak, kita ulangan Matematika!” kata Bu
Mulya. Aku menggerutu dalam hati.
Aduuuuh,
kenapa Bu Mulya mendadak sih?! Aku kan belum belajar! gerutuku dalam hati. Pelangi, ketua kelas membagikan kertas
ulangan kepada murid-murid. Setelah
membagikan, Pelangi segera duduk.
Setengah jam. Aku mengendap-endap keluar dari bangkuku. Bu Mulya tetapi tidak melihatku. Tapi …
“Hayooo! Mau ngapaiiin?” goda Kenny. Aku terkaget. Bu Mulya menoleh.
“Siapa?” tanya Bu Mulya.
“Hihihi … enggak papa kok, Bu!” Kenny cengengesan. Bu Mulya mendelik. Kenny tertunduk.
KRIIIIIIING ….! Bel istirahat berbunyi. Kami segera istirahat. Setelah keluar, Karina mengajakku makan siang
dikantin.
“Sass, yuk jajan!” ajak Karina.
“Iya. Yuk, Kar! Aku laper banget!” Aku menyambut ajakkan Karina. Sampai dikantin, aku memesan mi ayam dan es
teh manis. Hmmm … enaaak!
Sementara Karina, ia memesan mi ayam bakso dan es jeruk. Lezat punya Karina ya!
Aku mengajak Karina untuk mengunjungi perpustakaan. Jawaban
Karina:
“Ya udah yuk. Katanya ada novel baru! Judulnya I Love Waterboom!” sambut Karina. Aku m-embelalak ketika Karina menyebutkan kata “I LOVE
WATERBOOM”. Tentu saja, aku ber-minat meminjamnya.
Sampai diperpustakaan, aku melihat kakak kelasku mau mengambil
buku yang dimaksud Karina. Aku berlari dan merebutnya.
“Sorry!” katakuku. Kak
Necha, hanya tersenyum. Dia memang orang yang pesabar. Tak heran, dia memiliki
banyak teman.
“Enggak papa, kok, Sass!” jawab Kak Necha.
Namun, suara Bu Shakira,
guru sekolahku, mengagetkan kami. Suaranya dari speaker. “Pengumuman, diharapkan semua siswa berkumpul
di ruang serbaguna! Terima kasih!” kata Bu Shakira.
Aku mengambil buku cadangan dan pulpen. Sekarang, aku dan Karina
beriringan pergi ke ruang serbaguna.
Selesai dari ruang serbaguna, semua murid di persilakan untuk
pulang. Wuaaah! Pasti seru! Enak nih, ke
Waterboom!
Sampai dirumah …
“Assalamu ‘alaikum, Mama!” salamku.
“Wa ‘alaikum salam, Nak! Sudah pulang ya! Ini! Mama buatkan makan
siang beef burger, hot dog, spageti, dan sup jagung.
Minumannya milkshake strawberry, cokelat,
dan vanila. Es teh juga es jeruk. Penutupnya es krim strawberry, cokelat, dan vanila. Segeralah ganti baju!” su-ruh
mama.
“Iya, Ma,” jawabku. Aku
naik tangga dan menuju kamarku. Kamarku sangaaaaaaaat luas. Itu karena aku, Kak
Shakila, Kak Rani, dan Sasa kamarnya menjadi satu. Seru lhooo!
“Assalamu ‘alaikum, Kak Shakila, Kak Rani!” salamku kepada Kak
Shakila dan Kak Rani.
“Wa ‘alaikum salam, Sassy! Sudah pulang? Ganti baju dulu ya!”
perintah Kak Shakila.
“Iya, Kak,” jawabku. Aku berganti dress tanpa lengan berwarna oranye.
Hmmm … udara hari ini memang panas didalam. Mungkin, Kak Shakila lupa
menghidupkan AC.
“Hmm …. Kak Shakila, bisa hidupkan AC-nya?” tanyaku.
“Oh iyaaa! Kakak kok bisa lupa sih? Ya, kakak hidupkan deh!” kata
Kak Shakila. Aku dan Kak Rani cekikikkan.
Selesai menghidupkan AC, Kak Shakila melajutkan membaca komik. Kak
Rani membaca novel yang dipinjamnya dari perpustakaan. Aku membaca buku I Love Waterboom. Ceritanya seru!
“Assalamu ‘alaikum, Kak Shakila, Kak Rani, dan Kak Sassy!” salam seseorang. Ternyata Sasa! Dia lama
sekali pulangnya!
“Wa ‘alaikum salam, Sasa! Kenapa pulangmu baru pukul dua?”
tanyaku.
“Aku kursus musik. Oh ya!
Kebawah yuk! Mama sudah menyiapkan makan siang!” tawar Sasa.
“Tak masalah! Ayo Rani, Sassy! Kita kebawah!” ajak Kak Shakila.
Kami meninggalkan kamar.
Sampai diruang makan …
“Nah, ini diaaa! Makan siang kaliaaaan!” Mama mengejutkan kami.
“Waaa! Makasih, Ma!” ucap kami bertiga. Kami segera memakan
semuanya.
Selesai makan, aku kekamar untuk main game. Game-nya aku main
di game Facebook. Judul-nya Farmville. Cukup seru siiih! Tapiii
… aku mau ganti game. Judul game itu
Pet Society. Cukup seru juga!
Akhirnya, mataku terserang kantuk. Segera, aku mematikan
komputer. Segera, aku tidur siang.
Setelah bangun …
“Oh! Aku harus menyiapkan peralatan renang buat besok!” kataku
pada diri sendiri. Aku menyi-apkan semua alat. Selesai menyiapkan, aku mandi. Kulihat, Kak Shakila sudah bangun.
Seda-ngkan Kak Rani dan Sasa masih tidur.
Setelah mandi, aku mengenakan baju atasan berwarna pink dengan tulisan “Butterfly” berwarna ungu muda
ditengahnya. Rok selutut berwarna putih.
Aku segera turun tangga. Tapi, aku merasa, mama dan papa sedang
bicara serius. Sebaiknya, aku kembali kekamar.
Malam tiba. Saatnya makan
malam. Makan malam saat ini ada ayam kremesan yang muantaaaap buatan Mama Ailsa
tersayang. Minumannya es teh manis. Penutupnya es krim cokelat.
Setelah makan malam, aku tidur. Aku melihat, Kak Shakila dan Kak
Rani, serta Sasa sudah ter-lelap. Aku pun ikut terlelap. Aku bermimpi, bahwa
aku sudah ada di Waterboom. Aku bermain dan berenang sepuasnya disana.
KRIIIIIING! Jam bekerku berbunyi. Setelah bangun, aku mengajak
kakak dan adikku untuk shalat Shubuh bersama di masjid. Mereka setuju.
Setelah shalat, aku mandi. Selesai mandi, aku memakai baju
berenang didalamnya. Lalu, aku memakai seragam putih-merah. Aku memasang ikat
pinggang. Aku juga memasang gelang
ber-warna pink. Dan rambutku dikuncir dua mengenakan jepitan
bergambar kupu-kupu.
Aku kebawah untuk sarapan, sambil menenteng tas yang cukup berat.
“Pagi Ma, Pa, Kak Shakila, Kak Rani, Sasa!” sapaku.
“Pagi juga, Sassy!” sapa mama, papa, Kak Shakila, dan Kak Rani
serempak.
“Pagi, Kak Sassy!” sapa
Sasa balik. Sarapan kali ini adalah ayam kremes dengan sam- bal yang muantaaaap! Minumannya es jeruk dan
penutupnya es krim strawberry.
Selesai sarapan, aku berpamitan. “Semuanya, aku sekolah dulu, ya!
Aku hari ini ke Waterboom!” pamitku.
“Okay! Good bye! Well in school, yes!” kata mereka serempak. Aku berjalan menusuri
jalanan.
“Hmm … pasti akan asyik!” gumamku. Sampai disekolah, aku disambut
Karina.
“Hai! Nanti, kita ke Waterboom! Horeee!” sorak Karina. Aku
tersenyum melihat Karina. Aku menaruh tas di sebelah Karina.
Sekarang, kepala sekolah
memanggil semua murid untuk mendengarkan pengumuman. “Baiklah, Anak-Anak serta guru-guru! Kita
akan berangkat ke Waterboom sekarang!” umum Bu Shakira, kepala sekolah.
“Baik, Buuuu!!!!” teriak semua murid, termasuk aku. Kami berjalan
menuju Waterboom karena dekat dengan sekolah. Sampai disana, aku langsung
membuka seragam. Peralatan yang kupakai pun aku lepas.
Langsung itu, Karina mengajakku ke kolam berenang. “Yuk Sass! Kita
mencebur dulu!” ajak Karina.
Aku mengangguk. Temanku pun mengikutinya.
Byuuur …! Kami menceburkan diri ke kolam
berenang. “Iii …. Asyik bangeeet!” seruku.
Aku bermain perosotan. Aku segera meluncur. Sambil meluncur aku
berteriak, “Huaaaaaaaaaa!!!! Seru bangeeeeeeeeet …….!” Teriakku senang.
Set … set …
sreeet … siuuuut … byuuuur! Aku pun terjatuh ke kolam. Hmm … enak banget!
Karina menawarkan sesuatu. “Main seluncuran besar yang itu,
yuk!” tawar Karina.
“Ayoikssss!” sambutku. Kami meminjam ban besar. Naiknya harus berpasangan.
Aku bersama Karina, sedangkan temanku Acha dan Linasa berpasangan.
“Tahan ya, Dik! Satuuu … duaaa … tigaaaaaaaa!” kata petugas
Waterboom sambil mendorong ban-ku dan Karina.
“Aaaaaaaaaaaa! Huuuuuuuaaaaaaaaa! Ihiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhh!
Asyiiiiiiik!” teriak kami.
Sret … sret …
sret … sreeeeeeeeet … siuuuuut …. Byuuur! Ban kami terjatuh ke kolam.
“Kar, kita main yang perosotan itu yuk, yang pakai ban!” ajakku.
“Waaah! Boleh juga! Tapi berpasangan enggak ya?” balas Karina.
“Enggaklah! Perosotan kecilnya kayak gitu, masa kita berpasangan?
Uh, kamu ini aneeeeh banget sih!” candaku.
“I … iya! Benar ya! Hahaha …!” tawanya. Kami mengembalikan ban
yang berpasangan. Aku meminjam ban yang berbentuk love dan Karina berbentuk lingkaran.
“Ayo! Adik yang mana dulu?” tanya petugas.
“Saya dulu, Mas!” aku menunjukkan jari.
“Iya! Adiknya yang satu, silakan bersama mas yang ini ya!” kata
petugas itu.
Aku segera didorong. “Waaaaaaaaaaaaa!” teriakku senang.
Sret … sret …
sreeeeeeeeet … siuuuuuuuuuut …. Byuuuuuur! Aku terjatuh ke kolam renang. Ka-rina juga terjatuh.
Byuuuur …! Cipratan air mengenaiku. “Upsss …
maaf ya!” Karina meminta maaf. Aku meng-
angguk.
Kepada siswa Elementary Butterfly School, di
persilakan untuk bersiap-siap. Kita akan kembali ke sekolah. Terdengar suara Bu Alya
menggema.
“Kar, mandi yuk! Kami udah dipanggil tuh!” ajakku.
“Yuk!” balasnya.
Kami segera mandi di pemandian. Fiuuuuuuuuuuh …! Untungnya,
pemandiannya kosong. Jadi, aku dan Karina mandi bersama-sama.
Selesai mandi, aku memakai pakaian bebas. Aku memakai dress pink tanpa lengan selutut. Di lengkapi jaket warna putih.
Karina mengenakan baju putih dengan tulisan “Pinky Girls” berwarna ungu dan celana jeans.
“Hmmm … aku lapar! Aku akan membeli makanan dulu!” gumamku. Aku memesan nasi goreng telur dan minumannya es teh
manis.
“Semuanya dua puluh satu ribu,” kata petugas kasir. Aku pun
memberi uang yang di sebutkan petugasnya tadi.
“Terima Kasih, Mbak!” kataku sopan sambil mengulum senyum.
“Sama-sama, Dik!” balasnya sambil mengulum senyum juga. Aku segera
memakan nasi goreng telurku dengan lahap. Hmm … yummy!
Aku pun tersedak. Aku segera meminum es teh manis-ku. Hmmm ….
Manis banget!
Selesai makan, aku pun segera menuju bis berwarna biru bersama
Jonea, temanku. Mungkin, Karina akan menyusul nanti.
Akhirnya, setelah lamanya menunggu semua siswa, bis pun tancap
gas. Aku melihat Karina se-dang mencari tempat duduk. Untung, sebelahku masih
ada tempat duduk kosong.
“Karinaaa!!!” panggilku. Dia menoleh.
“Apa, Sass???” balas Karina dengan pertanyaan.
“Siniii!!! Ada tempat duduk kosong!” balasku. Karina tersenyum dan
berjalan ke arahku. Aku pun memakan chiki
dan meminum teh botol. Karina memakan kentang goreng dan meminum teh botol
juga.
Nguuuuuuuuk
…. Ciiiit … bessss!
Bis pun akhirnya berhenti. Aku dan Karina keluar dari bis. Hmm … aku tak sabar,
untuk menceritakan hal ini kepada orangtua, kakak-kakakku serta adikku.
Itu aku? Atau hanya nama kebetulan? Srmoga aku!!!!
BalasHapus